Thursday, May 28, 2009

AKU HANYA MERPATI..

Seandainya aku ditakdirkan tidak bertemu lagi cinta hakiki, biarlah hatiku berakhir di sini. Terakhir berkasih ku noktahkan semat sampai ke mati.. Terasa bahagia namun ku pendam luka lama berdarah kembali.. Siapa aku yang bukan sempurna si pencinta..Banyak kekurangan kelemahan diri, luaran tegar namun dalamannya hampar. Segandingan tersasar sepi aku kembali.. Melukut aku tepian gantang, mengharap kasih hanya mendatang. Berat aku untuk memberi, hanya menanti pada yang sudi. Ku menumpang sejunjung kasih suci demi hati tak ku biar mati. Tapi terasa aku seperti merpati yang membebankan terbangan si dewi.. Ku damba akan terus begini. siapa yang sudi aku terus menanti. Seandainya takdir aku terus begini, akan aku berlayar kemudi sendiri..

Thursday, April 30, 2009

ELLO BEB...

selamat datang deh buat teman2 baru atau yg lama sekalipun..blog ni baru di adjust..masih sepi kerna minda selaliu busy, dok sempat nak jiwang lagi..progam GEMS busy sokmo..ambo dok sempat pung wat gapo2..tunggu sampai satu mata, ambo cuba memerah segala rasa agar kalian mudah terasa deh..

KELEWATAN MALAM TEMANI AKU

Patutnya aku tengah tidur tapi tiada selera, rasanya macam nak melayang tapi masa pulak belum hampir, tempoh makin suntuk, langkah tak dapat diundur, tiada romantis seperti menuju ke matahari terbenam, cuma kosong dan sayu serta kotak-kotak yang perlu dicari untuk diisi.

Malam tadi, aku berdiri depan speaker, rasa kelakar bila mendengar suara sendiri keluar dari pembesar suara, adakah mereka benar-benar mendengar ataupun aku tidak lebih dari pak lawak yang tegak di atas pentas. Kenapa tidak sahaja aku bersembunyi, berdiri balik tiang. Akan juga aku sembunyikan bayang agar tidak ada yang dapat lihat. Halimunan, langsung tiada siapa yang tahu.

Dalam tempoh yang terlalu singkat, aku terlalu berkejaran. Diselangi dengan waktu mayat yang menutup kerandanya sendiri. Sengaja situasi yang kompleks itu berdiri di sebalik ketenangan yang tidak menggambarkan sebarang rasa. Bila ketawa, aku hilai bersama, bila kecewa, aku mengalir air mata. Diri yang langsung tidak dapat dikenali.Namun katakan ada bintang mencelah, sejahtera ingin aku ucapkan bagi takdir yang tetap menentukan.

Aku tetap insan dahulu, terlalu banyak dosa dan terlalu kecil pahala. Cuma kini aku menunggu di bawah pohon di sebuah taman. Masa depan bukannya pasti, namun masih tetap bermimpi.

DI SEBALIK AWAN & MALAM...

Di balik awan, di balik malam, aku berdoa untukmu, Datang mentari, dan bawaku pergi, namun engkau tetapku nanti,
Ku ambil cawan itu dan ku teguk airnya,
Namun dahaganya tak hilang,
ku palingkan cermin kerna tiada bayang,
Jasad ini bukan lagi insan,
Aku hanya ingin menjemputmu,
Menemani dalam langkahmu,
Di balik awan, di balik malam, aku berdoa untukmu,Datang mentari, dan bawaku pergi, namun engkau tetapku nanti,
Ku baringkan tubuh di pohon yang rendang,Namun teriknya tetap mengigit,Tubuh ini singgah melihat jendela,waktu silam yang tak pernah ada,Aku hanya ingin menjemputmu,Menemani dalam langkahmu,
Di balik awan, di balik malam, aku berdoa untukmu,Datang mentari, dan bawaku pergi, namun engkau tetapku nanti.